Tuesday, November 1, 2011

Negeri dongeng "Indinisi"



dimana-mana banyak menyebut negeri Indinisi indah alamnya, kaya sumber hasil buminya, kesuburan tanahnya, melimpah hasil lautnya. posisi yg sangat strategis dalam jalur perdagangan dunia. negeri kepulauan yg ramah dan majemuk masyarakatnya. bahkan ada juga yg menyebutnya tanah surgawi, heheheheeeee... kejayaan masa lalunya yg sering dibanggakan menjadi kepuasan tersendiri. haduh... nikmatnya negeri ini......
Indinisi menjadi pujaan negara2 lain, karena berbagai hal. ada yg sekedar mengagumi, bahkan ada yg ingin memiliki indah nan elok ini.

namun kondisi saat ini sangat bertolak belakang
dg figur-figur seperti diatas, seharusnya negeri dengan keadaan serba "tercukupi" tersebut, dapat memakmurkan penduduknya. seharusnya bisa menjadi salah satu negara pionir di dunia ini, menjadi negeri yg hebat.
pemerintahan negeri Indinisi sekarang gak beres, kebijakan yg tak memihak rakyatnya, memihaknya hanya pada personal yg punya fulus plus-plus. korupsi uang rakyat yg parah dan merajalela di pemerintahan pusat. gileeee..... banyak alokasi dana inilah itulah, tp akhir2nya dana itu banyak berlokasi di dompet para pejabatnya. sulapan katanya mbahku.

duit 6 triliyun = 6 ribu miliyar = 6 juta juta, hanya utk membantu bank swasta Canture. betapa goblok mikir pake dengkul orang yg menyetujuinya. logikanya gak main blas..... kalau duit itu utk pembangunan di daerah yg terpencil kan bisa mengangkat harkat martabat negeri Indinisi. padahal daerah terpencil kondisi masyarakatnya bisa dibilang "mengenaskan" seperti jaman batu.

"fakir miskin & anak terlantar dipelihara oleh negerinya". ahhhhhh gombal..... yang nyata sekarang "fakir miskin & anak terlantar dibiarkan negerinya". seperti ini kondisi sosial negeri Indinisi, gepeng keleran di jalalanan, anak2 kecil ngamen ngemis. haduh parah.......

"Poyici" mengambil penuh keamanan dalam negeri Indinisi ini. mengatasnamakan keamanan, berbagai cara busuk dilakukan oleh institusi ini. hanya karena memenuhi target kasus bulanan, mereka mengatur skenario dan menagkapi orang2 yg gak bersalah, membiarkan kecelakaan terjadi. seharusnya ini ya, sekali lg secara nalar logis orang beradab, berusaha mengurangi kecelakaan kan bagus, lha ini malah dibiarkan, katanya malah bagi kasus dg yg lain. ya ini, mikirnya bukan pake naluri. saat ini sakti pokoknya kalau jadi anggota Poyici, memutar balik fakta & merekayasa, ropeah mudah didapat dr mana-mana.
belum lagi dg kloningannya Dunses 88 anti teroris. mengatasnamakan terorisme yg terekayasa untuk menangkapi rakyatnya yg sedang khusyuk sholatnya, akirnya "salah tangkap", padahal terlanjur babak belur tuh orang. dan cepat sekali proses penangkapannya.
tapi anehnya bin ajaib, nangkap orang korupsi susah sekali naudzubillahh...... para maling duit rakyat seperti dikaburkan kasusnya, diulur2 untuk mengatur strategi baru untuk bebas. lha gimana lagi, maling koq nangkap maling, kan gak pren namanya, ya gak????

ini yg terakhir. kekayaan hasil bumi berupa mineral alami adalah harta karun bagi negeri Indinisi. sekali lagi hanya bisa bilang "seharusnya begitu". tp nyatanya hampir keseluruhan harta karun itu milik asing. contohnya satu PMA tambang Perprot di Pupua. dia menambang tembaga, emas, bahkan katanya Uranium di gunung2 Pupua dan menyisakan 1 % dr hasil resmi, padahal yg tidak resmi jauh dr itu. sekali lagi.....secara logika nalar manusia sehat pikirannya, apakah benar negara yg memiliki tanah dan mineral2nya hanya kebagian 1 % ???
pertanyaan besar yg belum ada berani untuk merubahnya.

banyak keanehan dan kejanggalan di negeri Indinisi, benar jadi salah, salah jadi benar, haram jadi halal, halal jadi diharamkan. negeri penuh kamuflase.
jadii....siapakah yg bisa memimpin utk merubahnya??? ya Plecidin donk..... lha gimana klo ada masalah serius menyangkut Pupua malah sibuk mempublikasikan album lagu ciptaan si pak Plecidin. tak tegas itulah sifatnya, lebay kata orang itulah sifatnya, penakut kata orang itu sifatnya. yah..... diluar nalar orang yg sehat jasmani rohani lagi......

hey, rakyatmu bukan orang bodoh!!! doa rakyatmu, pendudukmu, anak negerimu untuk dirimu akan segera terkabul. posisi kamu 1orang sampai 100 orang, tp rakyatmu 200an juta, dan kamu akan tetep kalah dalam berbagai hal. seumur hidupmu gak akan tenang selama rakyatmu menderita.

sekali lagi ditegaskan, ini hanya cerita fiktif dari "Negeri Dongeng Indinisi", negeri penuh kamuflase.
hanya sebuah imajinasi belaka dr seorang penulis yg cinta dg negaranya Burung Garuda.

Merdeka!!!!!!

No comments:

Post a Comment